dzixSecara umum teknik penyampaian presentasi yang baik adalah :-materi yang tepat sasaran-lebih mudah dimengerti oleh pendengar-presenter harus lebih mengusai bahasa tubuh
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam era globalisasi ini kemajuan teknologisangat pesat sekali. Banyak sekali riset-riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan baru dalam dunia teknologi,terutama teknologi Informasi. Adapun salah satu penemuan tersebut adalah Sistem Informasi geografis atau Geographic information system GIS. Dengan adanya teknologi ini maka akan memudah kan kita dalam hal pemetaan lahan, dan penentuan lahan pertanian yang cocok untuk jenis tanaman tertentu sehingga dapat berproduksi secara maksimal. Perkembangan sistem informasi tak ada artinya tanpa didukung oleh kemajuan teknologi jaringan komputer. Melalui jaringan komputer maka memungkinkan dilakukannya komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik terpisah. Teknologi ini mengatasi semua hambatan baik dimensi waktu dapat dilakukan kapan saja maupun dimensi geografis dari tempat di mana saja yang terhubung dengan jaringan komputer. Sehubungan dengan perkembangan sistem informasi dan kemajuan teknologi jaringan komputer tersebut, hendaknya dapat kita pelajari dan kita aplikasikan dalambidang yang kita geluti. Aplikasi sistem informasi geografis dalam agribisnis perlu diupayakan semaksimal mungkin, sehingga dapat mendukung maksimalnya hasil produksi pertanian yang diusahakan , baik dari hulu sampai ke hilir. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS “PENGGUNAAN GIS DALAM DUNIA KESEHATAN” IF217A02 KELAS A Oleh Achmad Alfiyyan Bisyri 1187050002 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UIN BANDUNG 2021 1. Pendahuluan Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam era globalisasi ini kemajuan teknologisangat pesat sekali. Banyak sekali riset-riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan baru dalam dunia teknologi,terutama teknologi Informasi. Adapun salah satu penemuan tersebut adalah Sistem Informasi geografis atau Geographic information system GIS. Dengan adanya teknologi ini maka akan memudah kan kita dalam hal pemetaan lahan, dan penentuan lahan pertanian yang cocok untuk jenis tanaman tertentu sehingga dapat berproduksi secara maksimal. Perkembangan sistem informasi tak ada artinya tanpa didukung oleh kemajuan teknologi jaringan komputer. Melalui jaringan komputer maka memungkinkan dilakukannya komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik terpisah. Teknologi ini mengatasi semua hambatan baik dimensi waktu dapat dilakukan kapan saja maupun dimensi geografis dari tempat di mana saja yang terhubung dengan jaringan komputer. Sehubungan dengan perkembangan sistem informasi dan kemajuan teknologi jaringan komputer tersebut, hendaknya dapat kita pelajari dan kita aplikasikan dalambidang yang kita geluti. Aplikasi sistem informasi geografis dalam agribisnis perlu diupayakan semaksimal mungkin, sehingga dapat mendukung maksimalnya hasil produksi pertanian yang diusahakan , baik dari hulu sampai ke hilir. 2. Dasar Teori GIS Geographic Information System merupakan bagian dari kemajuan teknologi informasi information technology. Sebagai teknologi berbasis komputer, GIS harus diperhitungkan bagi mereka yang berkecimpung dalam berbagai bidang pekerjaan seperti perencanaan, inventarisasi, monitoring, dan pengambilan keputusan. Bidang aplikasi GIS yang demikian luas, dari urusan militer sampai pada persoalan bagaimana mencari jalur terpendek untuk pengantaran barang atau delivery system, menghendaki penanganan pekerjaan yang dilakukan secara terpadu integrated dan multidisiplin Prahasta, 2002 & Aziz, 2005. GIS Geographic Information System merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola input, manajemen, proses dan output data spasial atau data yang bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan, data vegetasi dan sebagainya Nuckols, 2004. Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang berada diatasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi semua tindakan selanjutnya. GIS merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan menyebarkan informasi geografis. Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran, perencanaan penyebaran jaringan, membalas pada darurat, atau menuliskan kembali batas-batas wilayah suatu negara, semuanya adalah permasalahan yang dapat di pecahkan melalui geografi Libraries & Academic Information Resources, 2006. GIS Geographic Information System adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan data dan manipulasi informasi geografis. GIS Geographic Information System suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka WHO, 2000. 3. Deskripsi Masalah Adapun jenis-jenis pengelolaan GIS yaitu a Sumber Informasi Geografi Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu bersifat dinamis, sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain Prahasta, 2002, yaitu • Merupakan pengetahuan knowledge hasil pengalaman. • Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara berurut dan teratur. • Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat. • Objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji. Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial keruangan dan regional kewilayahan. Aspek spasial dan regional merupakan ciri khas geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain. Komponen-Komponen Dalam GIS GIS merupakan produk dari beberapa komponen. Komponen-komponen yang terdapat dalam GIS yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan intelegensi manusia Prahasta, 2002 & Husein, 2006. A. Perangkat Keras Hardware Perangkat keras berupa komputer beserta instrumennya perangkat pendukungnya. Data yang terdapat dalam GIS diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam GIS terbagi menjadi tiga kelompok yaitu • Alat masukan input sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Contoh Scanner, digitizer, CD-ROM. • Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh CPU, tape drive, disk drive. B. Perangkat Lunak Software Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan. Data hasil penginderaan jauh dan tambahan data lapangan, peta dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar tersebut dimasukkan ke komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila diperlukan data yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau dicetak untuk bahan laporan dalam bentuk peta atau gambar. 4. Implementasi Cara Mengelola Informasi Geografi Secara umum proses GIS terdiri atas tiga bagian subsistem, yaitu subsistem masukan data input data, manipulasi dan analisis data, menyajikan data output data Husein, 2006 1. Subsistem Masukan Data Input Data Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk yang dapat diterima dan dipakai dalam GIS. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital, sebelum dimasukkan ke komputer. Data digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan peta garis, area karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan kembali lebih cepat. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data atribut. 2. Data spasial keruangan Data spasial keruangan, yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas. 3. Data atribut deskriptip Data atribut deskriptip, yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan dan tabular data yang disimpan dalam bentuk tabel lainnya. Data atribut dapat dilihat dari segi kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas, misalnya jumlah pohon. Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik dot, garis vektor, polygon area dan pixel grid. Data dalam bentuk titik dot, meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi dan topografi. Data dalam bentuk garis vektor, meliputi jaringan jalan, pipa air minum, pola aliran sungai dan garis kontur. Data dalam bentuk poligon area, meliputi daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan tanah Prahasta, 2002. Data dasar yang dimasukkan dalam GIS diperoleh dari tiga sumber, yaitu data lapangan teristris, data peta dan data penginderaan jauh Prahasta, 2002. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System/GIS merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis. Secara umum pengertian GIS adalah; “Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, meng-integrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.” Pada dasarnya GIS dapat dikerjakan secara manual, namun dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang terkait dengan teknologi sistem komputer, pada saat ini GIS akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer. GIS yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis yang tersedia merupakan data dalam jumlah dan ukuran besar, dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. GIS mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada GIS merupakan data spasial. Ini adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi GIS dapat menjawab beberapa pertanyaan, seperti lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan GIS dari sistem informasi lainnya. Geographic Information System merupakan integrasi antara perangkat keras, perangkat lunak, dan data untuk menangkap, mengatur, menganalisa, dan menampilkan semua bentuk geografi yang memberikan GIS kita bias melihat, memahami, bertanya, menterjemahkan dan menampilkan data dengan banyak cara seperti relationaship, simbol-simbol, dan trend dalam bentuk peta, laporan atau grafik. GIS membantu menyelesaikan permasalahan dengan mengacu pada data yang ada sehingga menjadi mudah dipahami dan dibagi satu sama lain. Teknologi GIS juga bisa di gabungkan dengan framework system infromasi enterprice. MANFAAT GIS BAGI BIDANG KESEHATAN Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk menentukan distribusi penderita suatu penyakit, pola atau model penyebaran penyakit. Penentuan distribusi unit – unit rumah sakit ataupun puskesmas – puskesmas, fasilitas – fasilitas kesehatan maupun jumlah tenaga medis dapat pula dilakukan dengan SIG Sistem informasi geografi . Menurut WHO,SIG Sistem Informasi Geografis dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan antara lain 1. Menentukan Distribusi Geografis Penyakit. 2. Analisis trend Spasial dan Temporal 3. Pemetaan Populasis Berisiko 4. Stratifikasi Faktor risiko 5. Penilaian Distribusi Sumberdaya. 6. Perencanaan dan Penentuan Intervensi. 7. Monitoring Penyakit. Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan SIG Sistem informasi geografi dalam bidang Kesehatan Masyarakat berdasarkan analisa CDC tersebut. 1. Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Dalam mendukung fungsi ini, SIG Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk memetakan kelompok masyarakat serta areanya berdasarkan status kesehatan tertentu, misalnya status kehamilan. Dengan SIG Sistem informasi geografi , peta mengenai status kesehatan dapat digunakan untuk merencanakan program pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh kelompok tersebut, misalnya pelayanan ANC, persalinan dll. 2. Mendiagnosa dan menginvestigasi masalah serta resiko kesehatan di masyarakat. Sebagai contoh, seorang epidemiologis sedang mengolah data tentang kasus asma yang diperoleh dari Rumah Sakit, Puskesmas, dan Pusat – Pusat Kesehatan lainnya di masyarakat, ternyata dia menemukan terjadi kenaikna kasus yang cukup signifikan di suatu Rumah Sakit, maka kemudian dia mencari tahu data dari pasien – pesien penderita asma di Rumah sakit. Ternyata ditemukan bahwa 8 dari 10 orang penderita asma yang dirawat di Rumah Sakit tersebut bekerja di perusahaan yang sama. Demikian seterusnya hingga kemudian SIG Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk memberikan data yang lengkap mengenai pola pajanan kimia tertentu di perusahaan – perusahaan dalam suatu wilayah, yang merupaka informasi yang penting untuk para karyawan. Informasi ini juga dapat diteruskan kepada ahli – ahli terkait, dalam hal ini ahli K3 untuk melakukan penanganan lebih lanjut terhadap masalah yang ditemukan 3. Menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat nmengenai isu – isu kesehatan. SIG Sistem informasi geografi dalam hal ini dapat menyediakan informasi mengenai kelompok masyarakat yang diidentifikasi masih memiliki pengetahuan yang kurang mengenai informasi kesehatan tertentu, sehingga kemudian dapat dicari media komunikasi yang paling efektif bagi kelompok tersebut, serta dapat dibuat perencanaan mengenai waktu yang paling tepat untuk melakukan promosi kesehatan kepada kelompok masyarakat tersebut. 4. Membangun dan menggerakkan hubungan kerjasama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan. Dalam hal ini SIG Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk melihat suatu pemecahan masalah kesehatan berdasarkan area tertentu dan kemudian memetakan kelompok masyarakat yang potensial dapat mendukung program tersebut berdasarkan area – area yang terdekat dengannya. Misalnya masalah imunisasi yang ada pada wilayah kerja tingkat RW atau Posyandu, maka dapat dipetakan kelompok potensial pendukungnya yaitu Ibu – Ibu PKK yang dapat diberdayakan sebagai kader pada Posyandu – Posyandu yang terdekat dengan tempat tinggalnya. 5. Membangun kebijakan dan rencana yang mendukung usaha individu maupun masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Contohnya dalam hal analisa wilayah cakupan Puskesmas. Dalam hal ini SIG Sistem informasi geografi digunakan untuk memetakan utillisasi dari tiap – tiap Puskesmas oleh masyarakat sehingga dapat dibuat perencanaan yang jelas mengenai sumber daya kesehatan yang perlu disediakan untuk Puskesmas tersebut disesuaikan dengan tingkat utilitasnya. 6. Membangun perangkat hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan menjamin keselamatan masyarakat. Dalam hal ini SIG Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk membagi secara jelas kewenangan dan tanggung jawab suatu pusat pelayanan kesehatan pada tiap – tiap wilayah kerja dalam menjamin dan menangani segala bentuk masalah yang terjadi di wilayah tersebut. Dengan demikian maka manajemen komplain dapat terkoordinir dengan baik. 7. Menghubungkan individu yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan tersebut jika belum tersedia. Misalnya seorang warga negara asing diidentifikasi menderita suatu penyakit tertentu yang membutuhkan penanganan yang serius. Maka untuk mengatasinya, dengan melihat peta dan data akses pelayanan kesehatan yang tersedia dapat dicari tenaga kesehatan terdekat yang dapat membantu orang tersebut, dan menguasai bahasa yang digunakannya. Dengan data SIG Sistem informasi geografi juga dapat diketahui bagaimana akses transportasi termudah yang dapat dilalui oleh warga negara asing tersebut menuju fasilitas kesehatan terdekat. 8. Menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat yang berkompeten di bidangnya. Dalam hal ini SIG Sistem informasi geografi dapat menyediakan peta persebaran tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat di tiap – tiap daerah, sehingga dengan demikian dapat dilihat jika ada penumpukan atau bahkan kekurangan personel di suatu daerah. Lebih lanjut, data tersebut dapat digunakan dalam hal perencanaan pengadaan tenaga – tenaga kesehatan untuk jangka waktu ke depan untuk masing – masing wilayah. 9. Mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat. Data SIG Sistem informasi geografi dapat menyediakan data yang lengkap mengenai potensi tiap – tiap daerah serta karakter demografis masyarakatnya untuk dihubungkan dengan fasilitas – fasilitas kesehatan yang tersedia dan tingkat utilitasnya. Dengan demikian dapat dievaluasi kembali kesesuaian dan kecukupan dari penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang ada. 10. Penelitian untuk menciptakan penemuan baru dan inovasi dalam memecahkan masalah – masalah kesehatan di masyarakat. Salah satu kegunaan ini SIG Sistem informasi geografi dalam hal ini adalah untuk menyediakan data yang akurat mengenai perubahan – perubahan yang terjadi di suatu daerah seperti pertambahan jumlah perumahan, jalan, pabrik atau sarana - sarana lainnya yang berpengaruh pada lingkungan dan berpotensi mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Data ini kemudian dapat digunakan untuk merancang dan merencanakan inovasi – inovasi tertentu yang dapat menjamin kesehatan suatu masyarakat Ika Irmawati,2005. 5. Kesimpulan Sistem Informasi Geografis sebagai suatu sistem yang berbasis komputer dan memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografis yaitu penyimpanan data, manajemen data penyimpanan dan pemanggilan kembali, manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil ak hir output. Hasil akhirnya dapat dijadikan acuan untuk pengambilan bisa menjadi alat yang sangat penting pada pengambilan keputusan untuk pembangunan berkelanjutan. Karena SIG memberikan informasi pada pengambil keputusan untuk analiss dan penerapan database keruangan. Sistem Informasi Geografis dapat di manfaatkan dalam bidang kesehatan, diantaranya Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat, mendiagnosa dan menginvestigasi masalah serta resiko kesehatan di masyarakat, menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat nmengenai isu – isu kesehatan, membangun dan menggerakkan hubungan kerjasama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan, membangun kebijakan dan rencana yang mendukung usaha individu maupun masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan, membangun perangkat hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan menjamin keselamatan masyarakat, menghubungkan individu yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan tersebut jika belum tersedia, menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat yang berkompeten di bidangnya, mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat, penelitian untuk menciptakan penemuan baru dan inovasi dalam memecahkan masalah – masalah kesehatan di masyarakat. 6. Daftar Pustaka [1] [2] [3] ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Langkahpertama kelompokkan jenis bukti transaksi terlebih dahulu. Kedua urutkan tanggal transaksi dengan teliti. Mulailah dari tanggal yang termuda atau nomor dikeluarkannya bukti transaksi. Pisahkan berdasarkan nama, pabila transaksi sering kali terjadi dalam satu periode, Simpan bukti-bukti transaksi tersebut ke dalam map
Geographic Information System GIS Geographic Information System GIS disebut juga sebagai Sistem Informasi Geografis SIG. Secara umum, GIS merupakan suatu sistem yang terdiri komponen-komponen yang bekerja bersama secara efektif. Dari memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis. Menurut Dr. I Putu Santikayasa, Pakar GIS, yang membedakan antara GIS dengan sistem informasi lainnya terletak pada penggunaan datanya. GIS menggunakan data yang berbasis spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografi, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya. Data spasial untuk GIS dapat diperoleh melalui peta analog, data sistem penginderaan jauh, data hasil pengukuran lapang, dan data GPS. Komponen Geographic Information System GIS GIS mampu beroperasi dengan baik karena GIS merupakan satu kesatuan sistem yang memiliki beberapa komponen pendukungnya yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya. “Sistem informasi geografi ini tidak hanya sistem pemetaan software nya saja, tetapi ada beberapa komponen pendukung,” ungkap Dr. I Putu Santikayasa, Secara umum, komponen – komponen pendukung GIS yaitu 1. Software Sofware pada GIS berupa program – program aplikasi yang akan membantu dalam pengolahan data, penyimpanan, editing, layout ataupun analisis keruangan. Contoh software yang umum digunakan dalam GIS yaitu ArcGIS, QGIS dan lainnya. 2. Hardware Hardware merupakan komponen perlengkapan untuk menunjang kinerja GIS seperti central processing unit CPU, monitor, printer, scanner, dan lainnya. Perangkat keras ini dibutuhkan untuk bisa menjalankan software dengan baik. 3. Data Dataware Untuk bisa berfungsi dengan baik, tentunya GIS harus dilengkapi dengan data dimana data yang digunakan adalah data spasial. Data ini merupakan informasi yang dibutuhkan dan diolah dalam aplikasi. 4. Functional/Alogarithm Sistemware Data yang telah diperoleh harus diolah sehingga bisa menghasilkan output yang diinginkan melalui suatu sistem. Sistem ini merupakan prosedur yang digunakan untuk mengolah data. 5. Sumberdaya Manusia Brainware GIS tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya campur tangan manusia untuk mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi dunia nyata. Komponen sumberdaya manusia bertugas untuk pengumpulan, proses, analisis dan publikasi data geografis. Manfaat Geographic Information System GIS Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju tidak terkecuali dengan perkembangan GIS. Mulanya GIS mulai dikenal masyarakat di awal tahun 1980-an. “Sekarang hampir semua sektor dan aktivitas manusia memerlukan informasi secara geografi,” ungkap Dr. I Putu Santikayasa, Penggunaan GIS secara tidak sadar telah menyatu dengan kehidupan manusia sehari sehari seperti penggunaan google maps, pemetaan perkebunan maupun pertanian, dan masih banyak lagi. Beberapa bidang yang telah memanfaatkan GIS diantaranya 1 bidang kebencanaan digunakan untuk memetakan kawasan – kawasan rawan/beresiko bencana, peta jalur evakuasi, peta rencana kontigensi, dll; 2 bidang kesehatan digunakan untuk membantu efektivitas pengambilan kebijakan dalam menentukan pelayanan kesehatan ataupun dalam rangka menanggulangi wabah penyakit tertentu, memetakan sebaran pusat – pusat kesehatan masyarakat, sebaran kepadatan penduduk, dll; 3 bidang perencanaan dan pembangunan digunakan untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya dalam mengolah data yang banyak dan berseri serta membuat peta – peta kondisi eksisting ataupun peta – peta kesesuaian lahan. Tantangan dalam Penggunaan Geographic Information System GIS “Tidak ada waktu ideal untuk memperlajari GIS, karena sebenarnya GIS itu kan by output sehingga tidak ada waktu pasti karena setiap orang memiliki kemampuan menyerap informasi secara berbeda,” ungkap Dr. I Putu Santikayasa, Namun demikian, ada learning outcome atau tujuan yang harus dicapai dalam mempelajari GIS sehingga ada evaluasi setelah selesai menyelesaikan satu tahapan. Saran dari Dr. I Putu Santikayasa, untuk pengguna pemula GIS yaitu 1 pelajari sesuai dengan kebutuhan; 2 cari tempat belajar yang kompatibel; 3 awali dari hal – hal basic. “Mempelajari GIS ini sama dengan mempelajari hal – hal lain yang membutuhkan jam terbang, perlu menemukan banyak masalah terlebih dahulu, belajar dari kesalahan, menemukan solusi permasalah karena hal tersebut akan mempengaruhi dari segi keterampilan untuk menemukan solusi,” tutup Dr. I Putu Santikayasa, Indri Mariska Ingin mengikuti pelatihan GIS di IPB Training? Daftar Sekarang! Pemetaan Vektor di Pelabuhan Menggunakan Aplikasi QGIS Batch 1 Pemodelan Hidrologi dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai DAS Batch 1 Teknik Fumigasi untuk Pengendalian Hama Gudang Batch 2 Biodiversity Flora dan Fauna High Conservation Value HCV Desain dan Optimasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Gambar milivigerova / 390 images
View05. KUNCI BAB V Transaksi 22 Mei 2018 LKK KKK at University of Notre Dame. 89 BAB V PENILAIAN PENGETAHUAN 5 A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Teknologi Geospasial merupakan sebuah bidang keilmuwan baru yang mencakup Geographic Information System GIS, Remote Sensing RS, dan Global Positioning System GPS. Teknologi geospasial memungkinkan kita untuk dapat memperoleh data yang direferensikan ke bumi dan menggunakannya untuk melakukan analisis, pemodelan, simulasi, dan visualisasi. Selain itu teknologi geospasial juga dapat membantu dalam melakukan pengambilan keputusan berdasarkan tingkat kepentingan dan prioritas sumber daya yang sebagian besar bersifat terbatas. Teknologi geospasial telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Seperti mendeteksi segala sesuatu mulai dari kebutuhan kebugaran pribadi kita yaitu mengukur seberapa banyak jarak yang sudah kita tempuh selama berolahraga, kemudian ketika kita berkendara dan membutuhkan petunjuk arah kita dapat menggunakan GPS, dan sebagainya. istilah logistik senditi ialah merupakan sebuah terminologi yang umum digunakan dalam mendefinisikan suatu perpindahan yang memungkinkan adanya pergerakan manusia, hewan, barang, ataupun jasa dari satu tempat ke tempat yang lain. Bidang logistik sendiri dapat dibagi menjadi infrastruktur, kendaraan, dan operasi. transportasi merupakan hal yang penting dikarenakan keberadaannya sangat memungkinkan perkerakan manusia, hewan, barang, dan jasa melalui aspek logistik kendaraan yang dinamis dengan menggunakan infrastuktur seperti jalan raya, jembatan, rel kereta api, bandara, pelabuhan, dan terowongan untuk mencapai operasional logistik. Menurut Council of Supply Chain Management Professionals CSCMP kegiatan manajemen logistik biasanya akan melibatkan manajemen armada, pemenuhan pesanan, desain jaringan logistik, perencanaan pasokan/permintaan, pengadaan, perencanaan dan penjadwalan produksi, dan layanan pelanggan. Jaringan logistik meliputi pemasok, gudang, pusat distribusi, gerai ritel, bahan baku, pekerjaan dalam proses, inventaris, dan barang jadi yang bergerak di antara berbagai fasilitas yang menjadi bagian dari jaringan. Logistik merupakan salah satu fungsi penting dalam bisnis saat ini. Bahan baku dan produk selalu dipindahkan secara geografis. Dalam lingkungan yang sangat kompetitif saat ini, banyak perusahaan bertujuan untuk mendapatkan bagian dari pasar global dan memanfaatkan efisiensi produksi dan sumber yang lebih tinggi. Penentu utama kinerja bisnis saat ini adalah peran "fungsi logistik" dalam memastikan kelancaran aliran bahan, produk, dan informasi di seluruh rantai pasokan perusahaan. sebagian besar bisnis bertujuan untuk menyediakan produk atau layanan kepada pelanggan mereka secara efektif dan tepat waktu. Oleh karena itu, logistik sangat penting untuk bisnis. Dalam sistem logistik, barang diproduksi di satu atau lebih pabrik, dikirim ke gudang untuk penyimpanan perantara, dan kemudian dikirim ke pengecer atau pelanggan. Menurut IBM Center, di dunia saat ini, dengan meningkatkan visibilitas inventaris, manajemen aset, dan informasi, logistik telah muncul sebagai area kendali biaya utama dalam banyak operasi rantai pasokan organisasi. Salah satu tujuan utama untuk memastikan visibilitas tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan internal dan kinerja operasional. Dengan memastikan visibilitas dari pemasok ke pengguna akhir, visibilitas yang lebih besar juga dapat memberikan pandangan yang lebih jelas tentang keseluruhan rantai pasokan mereka. Baru-baru ini, logistik menjadi lebih menonjol dan telah diakui sebagai faktor penting untuk keunggulan kompetitif. Karena logistik terkait dengan semua area rantai pasokan, visibilitas yang lebih tinggi dalam logistik pada akhirnya dapat memberikan pengakuan yang lebih besar mengenai keseluruhan rantai pasokan. Oleh karena itu, untuk memastikan visibilitas yang tinggi dari proses logistik, salah satu cara yang dapat dilakukan ialah dengan membuat suatu sistem pemantauan logistik yang berbasis pada Geographic Information System GIS atau diartikan menjadi Sistem Informasi Geografis SIG. Sistem Informasi Geografis SIG adalah istilah yang relatif luas yang dapat merujuk pada sejumlah teknologi, proses, dan metode yang berbeda. Saat ini, melalui integrasi informasi geografis/spasial dan beragam informasi bisnis yang ada, informasi tersebut banyak digunakan untuk analisis berbasis spasial, penyediaan informasi, dan pengambilan keputusan di berbagai bidang. Karena alasan ini, teknologi SIG dapat menjadi dasar untuk banyak aplikasi yang mendukung lokasi. SIG juga merupakan sistem informasi otomatis yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah, mengakses, menampilkan, dan menyebarkan data geospasial. Sistem GIS modern mencakup satu atau beberapa database, dan teknologi pemrosesan informasi yang lengkap. Saat ini, SIG kini sudah dapat memiliki lebih dari satu database, dengan teknologi pemrosesan informasi yang lengkap. Data yang diolah akan disimpan oleh sistem informasi geografis tidak hanya menjadi acuan spasial tetapi juga temporal. Sistem informasi geografis ini membantu dalam pengoptimalan logistik serta manajemen transportasi. Untuk memastikan profitabilitas dan keandalan dari transportasi, dengan menggunakan perencanaan transportasi SIG yang memungkinkan anda untuk mengelola infrastruktur, menyusun jadwal lalu lintas, mengintegrasikannya ke sistem informasi untuk penumpang, layanan darurat, merencanakan volume lalu lintas, maupun dalam kegiatan pemasaran. 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya 3Sistem Wilayah (Geographic System) Adalah suatu penyimpanan dan penemuan kembali dokumen dengan menggunakan wilayah/daerah surat sebagai pedomannya. 4. Sistem Tanggal (Chronological System) Adalah Sistem penyimpanan dan penemuan kembali dokumen/data berdasarkan hari, tanggal, bulan atau juga tahun. C. Peralatan Penyimpanan Bukti transaksi. 1 Data yang mempresentasikan dunia nyata real world dapat disimpan, dimanipulasi, diproses, dan dipresentasikan dalam bentuk yang lebih sederhana dengan layer-layer tematik yang direlasikan dengan lokasi-lokasi geografi di permukaan bumi. Hasilnya dapat dipergunakan untuk pemecahan banyak masalah-masalah dunia nyata seperti dalam perencanaan dan pengambilan keputusan menyangkut data kebumian. Gambar 1. Model dunia nyata dan model data SIG 2. Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis SIG atau Geographic Information System GIS diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya Murai S. dalam Prayitno, 2000.
TEKNIKPOSISI DAN PENYIMPANAN SPARE PARTS BERBASIS JIT PADA GUDANG BENGKEL OTOMOTIF . Julius Hendra Kurniawan1 dan Indra Almahdy2. Teknik Industri . Universitas Mercu Buana Jakarta . E-mail: indraal@gmx.net2. Abstrak . Salah satu unsur penting pada suatu bengkel permobilan adalah penyimpanan Spare Parts. Hal
GIS Geographic information system Pengertian GISMenurut Demers definisi GIS adalah system computer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa informasi informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi. Sedangkan menurrt ESRI definisi GIS adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras computer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang di desain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisi, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi menurut Aronoff 1989, SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data penyimpanan dan pemanggilan kembali, manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir output. Hasil akhir output dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografis. Ciri-Ciri GISMenurut Demers ciri ciri GIS adala sebagai berikut 1. GIS memiliki sub sistem untuk menginput data yang menampung dan dapat mengolah data spasial dari berbagai GIS mempunyai subsistem penyimpanan dan pemanggilan data yang memungkinkan data spasial untuk di edit dan GIS mampu memanipulasi dan analisis data yang menyajikan peran data, pengelompokan dan juga pemisahan, estimasi parameter and hambatan serta fungsi GIS mampu menjadi pelapor yang menyajikan seluruh atau sebagian dari basis data dalam bentuk grafik, peta maupun KERJAMEMBUAT GEOREFERECING1. Menampilkan peta pada layer dengan caraKlik Catalog → pilih ikon Connect to Folder → pilih folder tempat peta administrasi disimpan kemudian buka folder, drag peta ke layer. Setelah tool Georeferencing aktif, pilih ikon Add Control Jika georeferencing telah aktif, kursor akan mengarahkan untuk memberi titik ikat. Zoom titik koordinat terluar peta hingga pixel terkecil. Kemudian, klik kanan lalu pilih Input X and Masukkan koordinat X dan Y yang ada pada Klik OK. Jika peta dasar hilang, pilih tool Full Extent atau yang bergambar Lakukan langkah 5 dan 6 pada minimal empat titik yang berbeda, terutama titik terluar yang ada pada Setelah itu, perbarui georeferencing dengan cara klik tool Georeferencing → Update GeoreferencingMEMBUAT DIGITASI DIGITASI KECAMATAN1. Masukkan file peta pada catalog2. Klik kanan pada salah satu folder di Catalog, pilih New, pilih Beri nama shapefile dan tentukan feature tipe-nya sesuai yang ingin dibuat. Klik edit4. Pilih Coordinate System. Lalu pilih UTM, pilih WGS 1984, lalu pilih Southern Hemisphere. Kemudian pilih Zone 48S sesuai zonanya, lalu klik Untuk membuat digitasi, pilih start editing pada Tool Kemudian pilih Create Feature pada Tool Editor, kemudian akan keluar box create Klik Shapefile yang baru dibuat pada box create, lalu pilih polygon . Jika kursor sudah berubah menjadi +, maka digitasi pada wilayah yang ditentukan sudah bisa Klik 2 kali jika titik digitasi sudah bertemu dengan titik digitasi awal. Pilih Save Editing pada Tool Editor kemudian, Stop Untuk menampilkan Shapefile yang sudah di digitasi saja, Unceklist layer atau pada peta dasarnya. DIGITASI JALAN1. Tampilkan peta jaringan jalan Bandar Lampung pada layer dengan caraKlik Catalog → pilih ikon Connect to Folder → pilih folder tempat shp fungsi jalan → buka folder, drag shp fungsi jalan ke Setelah itu, klik Geoprocessing pada menu bar → Masukkan layer fungsi jalan terlebih dahulu pada Input Features, kemudian masukkan layer kecamatan yang telah di digitasi, klik OK4. Unchecklist layer fungsi Untuk menampilkan fungsi jalan secara spesifik, klik kanan pada layer Fungsi jalan hasil Clip, lalu pilih properties. Pilih Categories, lalu klik add all values, lalu klik GEOTAGGING PADA PETA1. Klik ArcToolBox pada ToolBar. Jika tidak ada dapat klik geoprocesing lalu klik ArcToolBar. Klik Data Managemant Tools – klik photos – klik GeoTagged Photos To Point. Masukkan input. Klik add Cari file data yang akan di inputkan berupa folder foto geotag. Foto harus memiliki titik kordinat agar dapat digunakan untuk Pilih data folder yang telah di dapatkan, klik folder – klik add, lalu ok. Proses pembuatan peta geotagging sudah selesai. Dan akan dihasilkan titik-titik kordinat dari hasil input data LAYOUT PETA1. Buka aplikasi ArcMap lalu klik catalog lalu klik connect to folder untuk menampilkan file yang akan digunakan. Kemudian pilih view → layout Setelah muncul layout view kemudian pilih change layout3. Pilih layout dengan bentuk ARCH A kemudian klik finish. Secara otomatis, jendela layout akan aktif dan muncul pada Layout Pilih icon rectangle pada tool drawing. Ubah warna dengan klik kanan →properties. Lalu, ubah warna menjadi no color5. Kemudian klik catalog → drag shp Kecamatan Langkapura6. Beri judul, Peta Tematik Kecamatan Langkapura. Lalu buat garis pembatas dibawah judul, kemudian masukan arah mata angin dengan klik insert → north arrrow7. Kemudian masukan skala dengan klik insert → scale text. Kemudian masukan menu skala dengan klik insert→ scale bar8. Beri garis pembatas kemudian masukan legenda dengan klik insert → legend. Lalu, beri tulisan inset peta Kota Bandar Lampung9. Masukan data frame sebagai tempat untuk inset peta dengan cara klik insert→ data frame Setelah muncul data frame, kemudian drag shp Beri warna beda pada Kecamatan Langkapura. Lalu, beri garis pembatas lalu masukan logo itera dengan cara klik insert → picture. Beri tulisan identitas instansi pembuat, lalu beri garis pembatas11. Masukan sumber dan pembuat peta. Untuk memberi grid pada peta, pilih new grid, lalu pilih measure grid → klik next, pilih grid and labels → klik next, checklist semua lalu klik next, lalu klik finish, lalu klik
Dataspasial sering juga disebut dengan data geospasial, data geografis, atau geodata. Seiring dengan berkembangnya produksi data, jumlah data spasial bertambah dengan pesat. Dalam tulisan ini saya mengupas data spasial mulai dari pengertiannya, jenisnya, sumber data, serta perbandingan data raster dan data vektor. Daftar Isi Klik untuk lihat.
Bagaimanakah Teknik Penyimpanan Dengan Geographic System – Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi adalah salah satu cara penting untuk membantu organisasi mengatur, mengelola, dan mengakses data mereka. Teknik ini memungkinkan organisasi untuk menggunakan koordinat dan informasi geografis untuk mengelompokkan informasi mereka dan membuat data lebih mudah untuk dicari dan dikelola. Sistem Geografi juga memungkinkan organisasi untuk menggunakan spasial untuk menganalisis data dan menemukan pola yang tidak terlihat dari data. Ketika menggunakan Sistem Geografi, organisasi harus menempatkan data mereka kedalam bentuk yang dapat disimpan dalam sistem. Data harus dikonversi menjadi format yang dapat diterima oleh sistem, seperti format kordinat geografis, sehingga sistem dapat mengenali data dan mengelompokkannya menurut lokasi. Data yang disimpan di dalam sistem ini juga dapat diklasifikasikan dan diatur menurut kategori tertentu, kategori yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Setelah data sudah terkonversi dan disimpan dalam sistem, organisasi dapat menggunakan alat untuk mengakses data dan memanipulasinya. Alat-alat ini dapat digunakan untuk memvisualisasikan data, menganalisis data secara spasial, dan menampilkan data dalam format yang lebih mudah dimengerti. Salah satu contoh alat yang sering digunakan untuk memvisualisasikan data adalah peta. Peta dapat digunakan untuk memvisualisasikan data spasial dengan menggunakan warna, ikon, dan label untuk menampilkan informasi yang berhubungan dengan lokasi geografis tertentu. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi juga dapat membantu organisasi untuk menganalisis data secara spasial. Dengan menggunakan alat analisis spasial, organisasi dapat menemukan pola dan hubungan antara data yang berbeda dan membuat kesimpulan yang berguna berdasarkan data ini. Alat-alat seperti ini dapat digunakan untuk memprediksi pola konsumsi, menentukan lokasi baru untuk usaha, atau mencari tahu lokasi yang paling efektif untuk menyebarkan informasi. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan efisien. Dengan menggunakan peta, alat visualisasi, dan alat analisis spasial, organisasi dapat mengetahui informasi yang berhubungan dengan lokasi geografis mereka dan menggunakannya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Teknik ini juga dapat membantu organisasi menemukan pola dan hubungan antara data yang berbeda, membuat kesimpulan yang berguna berdasarkan data ini, dan membuat keputusan yang tepat. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Bagaimanakah Teknik Penyimpanan Dengan Geographic 1. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi memungkinkan organisasi untuk mengatur, mengelola, dan mengakses data 2. Data harus dikonversi menjadi format yang dapat diterima oleh sistem seperti format kordinat 3. Data yang disimpan dalam sistem ini juga dapat diklasifikasikan dan diatur menurut kategori 4. Alat seperti peta, alat visualisasi, dan alat analisis spasial dapat digunakan untuk memvisualisasikan dan menganalisis 5. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan 6. Teknik ini juga dapat membantu organisasi menemukan pola dan hubungan antara data yang berbeda dan membuat kesimpulan yang berguna berdasarkan data ini. 1. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi memungkinkan organisasi untuk mengatur, mengelola, dan mengakses data mereka. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi adalah teknik yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data berbasis lokasi. Teknik ini memungkinkan organisasi untuk mengatur dan mengelola data mereka berdasarkan lokasi, yang memudahkan untuk mengidentifikasi dan menggunakan informasi yang relevan untuk kepentingan organisasi. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi dapat meningkatkan kinerja organisasi dengan memungkinkan mereka untuk mengakses data dengan lebih cepat dan efisien. Teknik ini juga dapat membantu organisasi untuk mengelola lokasi spasial dan data yang berhubungan dengan lokasi, serta membantu mereka dalam membuat keputusan strategis. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi menggunakan teknologi yang disebut Geografi Informasi Sistem GIS. GIS adalah sistem pemodelan data yang dapat mengintegrasikan data spasial dengan data tabel. GIS dapat digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data berbasis lokasi. Ini juga dapat digunakan untuk menganalisis data dan menciptakan representasi visual yang memungkinkan organisasi untuk mengambil keputusan yang lebih tepat. GIS juga dapat digunakan untuk menciptakan peta yang menyoroti area spesifik dan memberikan informasi tambahan tentang lokasi tertentu. Ini membantu organisasi untuk memvisualisasikan data dan membuat keputusan yang lebih tepat. Peta juga dapat digunakan untuk menunjukkan informasi yang berhubungan dengan lokasi, seperti tingkat kepadatan penduduk, tingkat pengangguran, dan lainnya. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi juga dapat membantu organisasi untuk mengintegrasikan data yang berbeda. Ini memungkinkan organisasi untuk mengakses data yang berasal dari sumber yang berbeda dan menggabungkannya dalam satu sistem. Hal ini memungkinkan organisasi untuk menciptakan peta yang lebih komprehensif dan akurat. Selain itu, teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi juga dapat membantu organisasi untuk menganalisis data dengan lebih baik. GIS dapat memungkinkan organisasi untuk mengintegrasikan data spasial dan data tabel dan menggunakan alat analisis untuk menganalisisnya. Ini memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi pola dan hubungan, membuat prediksi, dan mengambil keputusan yang lebih tepat. Dengan demikian, teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi memungkinkan organisasi untuk mengatur, mengelola, dan mengakses data mereka. GIS membantu organisasi untuk menciptakan peta komprehensif dan akurat, mengintegrasikan data yang berbeda, dan menganalisis data dengan lebih baik. Teknik ini dapat membantu organisasi untuk meningkatkan kinerja mereka dan membuat keputusan yang lebih tepat. 2. Data harus dikonversi menjadi format yang dapat diterima oleh sistem seperti format kordinat geografis. Teknik penyimpanan dengan sistem geografi adalah pendekatan yang menggunakan berbagai teknik untuk menyimpan data geografis dan informasi lokasi dalam sistem komputer. Ini memungkinkan pengguna untuk mengakses, memanipulasi, dan menganalisis data geografis, dan juga membantu dalam menyebarkan informasi geografis yang relevan. Teknik penyimpanan yang digunakan dalam sistem geografi berhubungan dengan pemetaan, sistem informasi geografis SIG, dan pemrosesan citra satelit. Teknik ini dapat mengubah data mentah menjadi informasi geografis yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Data harus dikonversi menjadi format yang dapat diterima oleh sistem seperti format kordinat geografis. Data geografis dapat dikonversi menjadi kordinat geografis melalui proses georeferensi. Georeferensi adalah proses yang digunakan untuk mengaitkan data geografis dengan koordinat geografis. Proses ini dapat menggunakan berbagai metode, termasuk fotogrametri, citra satelit, dan navigasi posisi global GPS. Georeferensi memungkinkan data geografis untuk dikonversi menjadi kordinat geografis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi spesifik. Ini juga memungkinkan data geografis untuk ditampilkan dan dianalisis dengan berbagai metode visual, seperti peta digital. Georeferensi adalah proses yang kompleks dan membutuhkan banyak informasi. Informasi yang diperlukan antara lain jenis proyeksi, koordinat datum, skala, dan jenis sistem koordinat. Setelah data geografis berhasil dikonversi menjadi kordinat geografis, data tersebut dapat disimpan dalam berbagai format, seperti format shapefile, Geospatial Information System GIS dan data tabular. Format ini membantu dalam menyimpan data geografis dan memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan data tersebut untuk berbagai tujuan. Teknik penyimpanan dengan sistem geografi dapat membantu dalam mengakses dan menganalisis data geografis. Dengan mengkonversi data geografis menjadi format kordinat geografis, data tersebut dapat diakses dan dianalisis dengan berbagai metode. Ini memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi geografis yang relevan dan menggunakannya untuk berbagai tujuan. Teknik ini juga memungkinkan data geografis untuk ditampilkan dan dianalisis dengan berbagai metode visual, seperti peta digital. Dengan demikian, teknik penyimpanan dengan sistem geografi bisa menjadi alat yang berguna untuk mengakses, menganalisis, dan menyebarkan informasi geografis. Teknik penyimpanan dengan sistem geografis adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk menyimpan data dalam sistem yang terhubung secara geografis. Ini memungkinkan data untuk disimpan dalam berbagai koordinat spasial, memungkinkan pengguna untuk memantau lokasi mereka dan memantau data di lokasi tersebut. Ini adalah teknik penyimpanan yang sangat fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Data yang disimpan dalam sistem geografis dapat diklasifikasikan dan diatur menurut kategori tertentu. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mencari data berdasarkan kategori tertentu. Ini juga memungkinkan pengguna untuk menemukan data yang berkaitan dengan lokasi tertentu. Ini dapat membantu pengguna menemukan data yang mereka butuhkan dengan lebih mudah dan cepat. Klasifikasi data juga dapat bermanfaat dalam analisis data. Dengan mengklasifikasikan data berdasarkan kategori tertentu, pengguna dapat melihat data dalam konteks yang lebih luas. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menemukan pola dalam data yang mungkin tidak dapat dilihat dengan menggunakan pendekatan lain. Hal ini juga memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi korelasi antara lokasi dan data tertentu. Klasifikasi data juga dapat membantu dalam menentukan kebutuhan informasi. Dengan mengklasifikasikan data berdasarkan kategori tertentu, pengguna dapat menentukan data yang diperlukan untuk tujuan tertentu. Hal ini dapat membantu dalam membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif. Teknik penyimpanan dengan sistem geografis adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk menyimpan data secara geografis. Dengan mengklasifikasikan data berdasarkan kategori tertentu, pengguna dapat menemukan data yang mereka butuhkan dengan lebih mudah dan cepat. Hal ini juga memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis data dan menentukan kebutuhan informasi dengan lebih mudah. 4. Alat seperti peta, alat visualisasi, dan alat analisis spasial dapat digunakan untuk memvisualisasikan dan menganalisis data. Teknik penyimpanan dengan Geographic System merupakan salah satu cara untuk menyimpan dan mengelola data geografis. Teknik ini menggunakan konsep ‘spasialisasi’, yaitu menyimpan data berdasarkan lokasi geografisnya. Data disimpan dalam bentuk peta atau koordinat geografis dan dapat dikelola, dianalisis, dan ditampilkan dengan mudah. Alat seperti peta, alat visualisasi, dan alat analisis spasial dapat digunakan untuk melakukan visualisasi dan analisis data yang disimpan dengan Geographic System. Peta digunakan untuk menampilkan informasi geografis seperti lokasi, batas wilayah, dan jalur lalu lintas. Alat visualisasi dapat digunakan untuk menampilkan data dengan menggunakan warna dan simbol, sehingga sangat mudah untuk memahami data tersebut. Alat analisis spasial dapat digunakan untuk menganalisis data geografis dan mencari hubungan antara fitur spasial yang berbeda. Alat seperti peta, alat visualisasi, dan alat analisis spasial juga dapat membantu untuk memvisualisasikan dan menganalisis data secara efisien. Mereka dapat membantu Anda untuk memahami data geografis dengan lebih baik dan membuat keputusan yang lebih tepat. Alat-alat ini juga dapat membantu Anda untuk memetakan data geografis dan menghasilkan informasi yang bermanfaat. Teknik penyimpanan dengan Geographic System merupakan salah satu cara yang efektif untuk menyimpan, mengelola, dan menganalisis data geografis. Dengan bantuan alat seperti peta, alat visualisasi, dan alat analisis spasial, Anda dapat memvisualisasikan dan menganalisis data dengan lebih efisien. Dengan menggunakan teknik ini, Anda dapat menyimpan, mengelola, dan menganalisis data geografis dengan lebih baik. 5. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan efisien. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi adalah salah satu metode yang digunakan oleh organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan efisien. Ini memungkinkan organisasi untuk mengakses informasi berbasis lokasi dengan cepat dan akurat. Teknik ini juga memungkinkan organisasi untuk mengontrol dan mengelola data mereka dengan lebih mudah. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi menggunakan sistem koordinat untuk menyimpan dan mengakses data berbasis lokasi. Koordinat ini dapat menentukan lokasi objek yang ditentukan dalam peta. Ini memungkinkan organisasi untuk mengakses informasi berbasis lokasi dengan mudah dan cepat. Teknik ini juga memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan efisien. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi juga memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka berdasarkan lokasi. Dengan menggunakan koordinat, organisasi dapat dengan mudah menemukan lokasi objek yang ditentukan dalam peta. Mereka juga dapat mengontrol data mereka dengan lebih baik dengan menggunakan teknik ini. Salah satu keuntungan utama dari teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi adalah bahwa ia memungkinkan organisasi untuk mengakses informasi berbasis lokasi dengan cepat dan akurat. Teknik ini juga memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan efisien. Teknik ini juga memungkinkan organisasi untuk mengontrol dan mengelola data mereka dengan lebih mudah. Dengan demikian, teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan efisien. Ini memungkinkan organisasi untuk mengakses informasi berbasis lokasi dengan cepat dan akurat. Teknik ini juga memungkinkan organisasi untuk mengontrol dan mengelola data mereka dengan lebih mudah. Teknik ini juga memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka berdasarkan lokasi. Dengan demikian, teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi merupakan salah satu metode yang berguna yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan efisien. 6. Teknik ini juga dapat membantu organisasi menemukan pola dan hubungan antara data yang berbeda dan membuat kesimpulan yang berguna berdasarkan data ini. Teknik penyimpanan dengan sistem geografis adalah cara untuk menyimpan dan mengakses data geografis, yang juga dikenal sebagai citra digital, di dalam komputer. Ini adalah cara yang berguna untuk menyimpan data yang berhubungan dengan lokasi, seperti peta, citra satelit, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan lokasi. Teknik penyimpanan dengan sistem geografis memungkinkan pengguna untuk mengakses dan menganalisis data geografis dengan cepat dan akurat. Teknik ini juga memungkinkan pengguna untuk memvisualisasikan data geografis dan menggunakan peta untuk menyajikan informasi dalam format yang mudah dipahami. Ini juga memungkinkan untuk mengkonversi data geografis ke dalam format yang berbeda untuk menyimpan dan membagikannya dengan orang lain. Ini membuat data geografis lebih mudah diakses dan dianalisis. Teknik penyimpanan dengan sistem geografis juga memungkinkan pengguna untuk membuat peta yang dapat diubah-ubah dengan mudah. Pengguna dapat menggunakan peta untuk menandai lokasi tertentu, menambahkan informasi tambahan, dan melakukan analisis data yang lebih kompleks. Peta yang dibuat dengan teknik ini juga dapat disimpan dan dibagikan dengan orang lain dengan mudah. Teknik ini juga dapat membantu organisasi menemukan pola dan hubungan antara data yang berbeda dan membuat kesimpulan yang berguna berdasarkan data ini. Misalnya, organisasi dapat menggunakan peta untuk menganalisis distribusi penduduk di sebuah wilayah dan menggunakan informasi ini untuk membuat keputusan strategis. Peta juga dapat digunakan untuk menganalisis pola lalu lintas, kebijakan lalu lintas, dan lokasi toko-toko di sebuah kota. Teknik penyimpanan dengan sistem geografis juga dapat membantu organisasi dalam mengelola dan menganalisis data geografis dengan lebih baik. Dengan menggunakan teknik ini, organisasi dapat mengumpulkan dan memanfaatkan data geografis dari berbagai sumber untuk mengetahui informasi tentang lokasi dan membuat keputusan yang lebih informatif dan terinformasi. Kesimpulannya, teknik penyimpanan dengan sistem geografis adalah cara yang efektif untuk menyimpan dan mengakses data geografis. Teknik ini juga memungkinkan pengguna untuk membuat peta yang dapat diubah-ubah dengan mudah dan membantu organisasi menemukan pola dan hubungan antara data yang berbeda dan membuat kesimpulan yang berguna berdasarkan data ini. Teknik ini juga memungkinkan organisasi untuk mengelola dan menganalisis data geografis dengan lebih baik dan membuat keputusan yang lebih informatif dan terinformasi.
. 102 210 9 196 187 360 120 436

bagaimanakah teknik penyimpanan dengan geographic system